Monday, July 2, 2012

Teori akuntansi_Akt. untuk perubahan harga


PELAPORAN ATAS DAMPAK PERUBAHAN HARGA

Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan  atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.
Rerangka Akuntansi Pokok
Rerangka akuntansi pokok akan menghasilkan statemen keuangan dasar. Paton dan Littleton menegaskan bahwa data dasar hendaknya merupakan angka yang terandalkan yaitu obyektif dan dapat diverifikasi.
Tujuan pelaporan keuangan tidak terbatas pada masalah pertanggungjelasan tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih luas. Tujuan penyajian informasi untuk pertanggung jawaban menjadi tidak berarti atau bahkan dapat diganti sama sekali.
Masalah akuntansi
Sebagai data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan penilaian (valuation), unit pengukur (measurement unit) dan pemertahanan kapital (capital maintenance).
 Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah. Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau kemampuan produk baru yang lebih tinggi.
Masalah Unit Pengukur
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur nilai tidak bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu. Perubahan  nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat harga secara umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu ke waktu karena daya beli uang berubah.
Masalah Pemertahanan Kapital
Laba adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi atau dinikmati setelah kapital awal dipertahankan.

Pos-Pos Moneter dan Nonmoneter
Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti. Implikasi perubahan harga terhadap pos-pos moneter lebih berkaitan dengan perubahan daya beli yang menimbulkan untung atau rugi daya beli..
Pos-Pos Nonmoneter
Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Perubahan Harga
Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran) Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu : (1) perubahan harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3) perubahan harga relatif
1.      Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
o   Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang.
Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.
o   Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan pos-pos moneter.
o   Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Dari sudut pandang perusahaan sebagai kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.
2.      Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran.
Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
o   Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
o   Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital.
Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital fisis.
3.      Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Ø  Akuntansi Daya Beli Konstan
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli.
Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi
Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan.
Untuk menyusun statemen keuangan lengkap dalam daya beli, semua pos baik neraca atau laba-rugi harus dikonversi. Bila indeks rata-rata digunakan dan pos-pos laba rugi terjadi secara merata selama perioda, rupiah daya beli yang didapat untuk suatu pos biasanya hampir sama dengan jumlah rupiah nominalnya.
Kapital Daya Beli
Kapital daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial. Kapital finansial, laba terjadi dari kenaikan jumlah rupiah kapital tanpa memperhatikan wujud kapital tersebut. Kapital daya beli adalah jumah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi daya beli.
Ø  Akuntansi Kos Sekarang
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas atau kemampuan kapital sebelumnya.

1.      Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang dikuasai perusahaan dengan aset yang sejenis atau sama fungsinya. Kos pengganti ini, secara konseptual laba perioda akan terjadi atas dua unsur yaitu : (1) laba operasi dan (2) untung atau rugi penahanan akibat perubahan harga relatif.
FASB memberi pedoman pengukuran fasilitas fisis yang sudah terpakai dengan cara berikut :
a.       Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis baru yang mempunyai potensi jasa yang sama dengan potensi jasa fasilitas pada waktu dibeli perusahaan dan menguranginya dengan depresiasi yang diperhitungkan atas dasar kos baru sesuai metoda yang sama
b.      Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis beka yang sama umum dan kondisinya dengan aset yang sekarang dikuasai/dimiliki perusahaan
c.       Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis baru yang mempunyai potensi jasa yang berbeda dengan yang sekarang dikuasai/dimiliki perusahaan dan menyesuaikan kos baru tersebut terhadap perbedaan-perbedaan nilai potensi jasa akibat perbedaan umur, kapasitas, kualitas jasa dan kos pemeliharaan/pengoperasian.
2.      Nilai Jual Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat sekarang perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih memakainya untuk operasi. Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah pendapatan yang dapat direalisasi seandainya aset dijual sekarang.
3.      Nilai Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari aset atau dibayar untuk aset atau utang bersangkutan.
Kos sekarang dan Pemertahanan Kapital
Akuntansi kos sekarang dilandasi konsep mempertahankan kapital. Perubahan harga aset yang ditahan selama suatu perioda menimbulkan untung atau rugi penahanan.
Untuk kapital finansial untung atau rugi ini akan diperhitungkan dalam penentuan laba perioda sebagai untung terrealisasi. Perbedaan utama antara konsep mempertahankan kapital fisis dan kapital finansial adalah bahwa dalam mempertahankan kapital fisis, untung atau rugi penahanan tidak dimasukkan sebagai komponen laba perioda tetapi diperlakukan sebagai penyesuai ekuitas pemegang saham.
Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran penentuan kos sekarang
1.      Pengindeksan (Indexation)
Sumber informasi dapat berupa (1) indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok barang atau jasa yang diukur atau (2) indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang ataujasa yang diukur
2.      Penghargaan Langsung (Direct Pricing)
Informasi dari luar berupa (1) harga faktur sekarang, (2) daftar harga dari penjual barang atau jasa (price list) atau kutipan harga lain atau taksiran, dan (3) kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang.
3.      Pengkosan Unit (Unit Costing)
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang. Teknik ini digunakan untuk barang tau jasa yang tidak mempunyai pasar keluaran atau barang yang bersifat khusus (tidak standar).
4.      Penghargaan fungsional (Functional Pricing)
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi atau pemrosesan dan bukanya suatu aset secara individual atau kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.
Ø  Akuntansi Hibrida
Akuntansi daya beli konstan berusaha untuk mengatasi masalah unit pengukur tidak stabil sedangkan akuntansi kos sekarang berusaha untuk mengatasi masalah panilaian.
Perbedaan Akuntansi Daya Beli Konstan dan Kos Sekarang
Akuntansi Daya Beli Konstan
1.         Mengatasi masalah unit pengukur.
2.         Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.
3.         Menggunakan indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.
4.         Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat revaluasi.
5.         Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.
6.         Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai kapital daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.
Akuntansi Kos Sekarang
1.         Mengatasi masalah penilaian.
2.         Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.
3.         Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga spesifik.
4.         Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
5.         Mengungkapkan untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
6.         Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba daripada penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.
Standar Akuntansi Perubahan Harga
Dengan dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan informasi perubahan harga dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan informasi perubahan harga setelah SFAS  No. 89 sebenarnya bersifat sukarela. Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang mempunyai riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan dengan pembahasan dalam bab ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir No. 89 (1986).27
§  SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No. 33 tidak menuntut penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.
§  SFAS No. 82
FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan.
§  SFAS No. 89
SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to encourage) pengungkapan tersebut.


Model Akuntansi dan Implementasinya
Standar pelaporan perubahan harga menyangkut empat model yaitu:
1.      akuntansi kos historis 2.      akuntansi daya beli konstan 3.      akuntansi kos sekarang 4.      akuntansi kos sekarang/daya beli konstan.
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh kombinasi tiga faktor:
1.      Dasar penilaian 2.      Skala pengukuran  3.      Jenis Kapital

Model 1. Berbasis kos historis dengan skala pengukuran nomimal untuk capital bersifat financial.
Model 2. Besarnya untung atau rugi daya beli suatu periode ditentukan oleh indeks harga yang dipilih sebagai basis
Model 3. Kos sekarang sebenarnya adalah kos sekarang pada saat penjualan.
Model 4. Model ini merupakan model hibrida yaitu penggabungan akuntansi daya beli   konstan dan akuntansi kos sekarang yang semula berdiri sendiri.
Model 5. Model ini sama dengan model 3 tetapi jenis capital yang diukur adalah fisis
Model 6. Laba yang didistribusi sama dengan model 5. Perbedaannya terletak pada unit pengukur yang berubah dan diperhitungkannya rugi daya beli dan besarnya jumlah penyesuaian capital fisis untuk mempertahankan kapital
Model 7. Model ini tidak berbeda dengan kos sekarang hanya kos sekarang didefinisi sebagai harga jual sehingga laba dimaknai sebagai aliran kas bersih masa datang baik yang telah terealisasi maupun belum.
Model 8. Model ini merupakan pengembangan model 7 dengan memasukkan unsur perubahan daya beli dalam hitungan laba sehingga semua angka rupiah dikalikan dengan indeks yang sesuai

Teori akuntansi_Pendapatan


PENDAPATAN

Karakteristik – karakteristik yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian pendapatan adalah :
1)             Aliran kas masuk/ kenaikan aset
              Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi / kejadian yang menaikkan aset/ menimbulkan aliran masuk aset. Konsep ini mempunyai kelemahan karena pendapatan dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi.

2)             Kegiatan yang mempresentasi operasi utama / sentral yang menerus
              Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Kegiatan operasi ini diwujudkan dalam bentuk memproduksi & mengirim barang/ jasa.
              Operasi utama lebih dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan yaitu menghasilkan produk/ jasa untuk mendatangkan laba dan bukan untuk membatasi jenis produk menjadi produk utama atau produk samping.

3)             Pelunasan, penurunan atau pengurangan kewajiban
                           Timbulnya pendapatan yang berasal dari turunnya kewajiban banyak dipicu oleh penyesuaian akhir tahun.
4)             Suatu entitas
               Dimasukkannya kata entitas dalam definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian.  Pendapatan adalah sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi aset yang masuk itu disebut pendapatan.

5)             Produk perusahaan
               Paton dan Littleton menyatakan bahwa pendapatan adalah produk perusahaan.  Definisi ini bersifat netral . Artinya, tidak menganut konsep aliran masuk atau keluar.
               FASB menyebutkan bahwa untuk disebut sebgai pendapatan untuk disebut sebagia pendapatan kenaikan aset harus berasal dari penyerahan barang / pelaksanaan jasa. Jadi, harus ada aliran keluar suatu barang / jasa yang memicu terjadinya pendapatan.
               Kam (1990, hlm. 237)  merinci kedua aliran ( unit moneter)  yaitu :
-          Aliran fisis berupa : (1) kejadian memproduksi dan menjual produk (2) objek, yaitu produk fisis tersebut
-          Aliran moneter : (3) kejadian menaiknya nilai aset perusahaan karena produksi/ penjualan (4) objek , yaitu jumlah rupiah / aset atau produk yang dihasilkan.

6)             Pertukaran produk
               Paton dan Litteleton memasukkan kata pertukaran dalam definisinya karena pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan.

7)             Menyandang beberapa nama/ mengambil beberapa bentuk
               Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun. Pendapatan untuk perusahaan perdagangan, misalanya disebut dengan penjualan.

8)             Mengakibatkan kenaikan ekuitas
·           FASB membatasi pengertian pendapatan hanya untuk kenaikan aset yang berkaitan dengan operasi utama / sentral.
FASB merinci lebih lanjut transaksi, kejadian, atau keadaan yang menimbulkan untung menjadi empat sumber / karakteristik yaitu :
a.         Periferal dan insidental
b.         Transfer nontimbal – balik
c.         Penahanan aset
d.        Faktor lingkungan

·           IAI dan APB tidak membedakan untung dan pendapatan dan keduanya digabung dalam konsep penghasilan. Menurut APB, pendapatan berasal dari penjualan aset selain produk perusahaan.
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran dan keterandalan.

Pembentukan Pendapatan
Penbentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagiamana sesungguhnya pendapatan itu timbul/ menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk , terhimpun, atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsung.

Realisasi Pendapatan
Konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi / terbentuk pada saat terjadi kesepakatan / kontrak dengan pihak independen untuk membayar produk baik produk telah selasai dan diserahkan / maupun belum dibuat sama sekali. 

Kriteria Pengakuan Pendapatan         
Pendapatan baru dapat diakui setelah produk selesai diproduksi & penjualan benar benar telah terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang.
FASB  mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan yang keduanya harus dipenuhi :
a.              Reralisasi atau cukup pasti terealisasi
Pendapatan dapat dikatakan terealisasi bilamana produk barang atau jasa / aset lain telah terjual/ ditukarkan dengan kas.
Pendapatan cukup dikatakan pasti tersalisasi bilamana aset berkaitan yang diterima / ditahan mudah dikonversi menjadi kas yang cukup pasti jumlahnya.
b.             Terbentuk
Pendapatan baru dapat diakui setelah terbentuk. Pendapatan dikatakan telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukankegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat/ nilai yang melekat pada pendapatan.

Saat Pengakuan Pendapatan
a.       Pada saat kontrak penjualan
b.       Selama proses produksi secara bertahap
Pada Saat Produksi Selesai
Kalau pendapatan diakui atas dasar produksi, hal tersebut merupakan suatu penyimpangan dari standar pengakuan atas dasar saat penjualan.

Pada Saat penjualan
Masalah pengakuan saat penjualan
·                Kembalian & potongan tunai
·                Hak pengembalian brg
·                Kos purna jual
·                Kerugian piutang
·                Makna penjualan

Pengakuan pd saat kas terkumpul
·                Pendapatan diakui untuk suatu periode sebesar kas yg telah diterima dlm periode tsb
·                Pd umumnya barang/jasa telah dilaksanakan
·                Ada keraguan yg besar akan kolektibilitas piutang
·                Untuk kontrak jangka panjang, tjd salah-tanding (miss-match) krn biaya tdk harus diukur. Penjualan dasar tunai, biasa dasar akrual. Konsep homogenitas kos dilanggar

saat pengakuan penjualan jasa
·           sejalan dng pengakuan pendapatan pd perusahaan perdagangan/pemanufakturan
·           pedoman umum : saat jasa telah dilaksanakan/dikonsumsi,  selama proses pelaksanaan scr bertahap, saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya, saat kas terkumpul

prosedur pengakuan pendapatan
·                kebijakan akuntansi perush yg menetapkan kpn suatu penjualan dianggap scr teknis telah tjd shg memicu pencatatan jml rupiah penjualan tsb
·                kebijakan ini biasanya dituangkan dlm buku pedoman akuntansi (accounting manual)