Friday, June 8, 2012

Kasus Anita’s Apparel


Kasus Anita’s Apparel

Anita lamont pendiri dan CEO dari Anita’s Apparel ,pertiel pakaian wanita
bisnis kelas tinggi. Lamont senang dengan kemajuan perusahaannya tapi ia
prihatin terhadap jumlah keluhan pelanggan yang semakin bertambah dan
rendahnya penjualan per kaki persegi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya
yang lebih terkenal.

Ketika ia hanya mempunyai satu toko yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, ia
dapat mengendalikan hampir semua rincian bisnisnya. Ketika ia bekerja dengan
sedikit karyawan ia selalu mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dengan
meningkatnya jumlah dan ukuran toko saja, ia jarang sekali mendengar keluhan
pelanggan, biaya pencurian sangat rendah, dan penjualannya per kaki persegi
adalah $250 dibandingkan dengan $220 yang sekarang. Ini sangat
memprihatinkan lamont karena rencana ekspansinya untuk anita apparel telah
melambat karena toko toko tersebut tidak menghasilkan tingkat pengembalian
yang dia harapkan.

Dalam kunjungannya ke Seattle, lamont mempunyai kesempatan untuk
berbelanja di nordstrom dan ia sangat terkesan atas tingkat layanan yang
diberikan oleh klerek penjualan yang sangat ceria dan sangat membantu. Lamont
dapat mengatakan bahwa ada perbedaan yang besar antara tingkat layanan yang
diterimanya di Nordstrom dan tingkat layanan yang diberikan klerek
penjualannya di toko Anita’s Apparel
Beberapa hari kemudian, Lamont menerima ucapan terimakasih dalam
tulisan tangan klerek penjualan Nordstrom yang telah menolongnya di Seattle.
Lamont memutuskan saat itu juga bahwa ia harus mengetahui lebih banyak lagi
mengenai apa yang dilakukan Norldstrom dengan begitu berberda dari Anita’s
Apparel. Kemudian ia membaca The Nordstrom Way (cara Nordstrom) oleh
Robert Spector dan Patrick McCarthy. Yang berikut uibu adalah beberapa yang
ditemukan mengenai Nordstrom dan rahasia kesuksesannya
Sejarah Nordstrom didirikan pada tahun 1901 sebagai toko sepatu Wallin &
Nordstro oleh Carl F Wallin dan Jhon W Nordstrom. Selama 94 tahun campur
tangan dari pendiri , Nordstrom telah menjadi peritel khusus fesyen terbesar
yang dimiliki secara independen di Amerika Serikat, yang menawarkan berbagai
variasi yang bagus dari pakaian ,sepatu dan aksesori
Pada tahun 1995 ,generasi ketiga keluarga Nordstrom keluar dari
manajemen sehari hari Nordstrom. Generasi keempat yang mewarisi salah satu
dari lima puluh peritel terbesar di Amerika Serikat dan satu dari tujuh
departement store terbesar. Nordstrom menguasai spertiga pasar california
selatan dalam waktu 10 tahun.

Menciptakan Lingkungan Pelayanan Pelanggan
Nordstrom telah mengembangkan sejumlah sistem spesifik yang didesain
untuk menciptakan lingkungan pelayanan pelanggan Nordstrom:
 Manajemen piramida terbalik
 Komisi
 Retur tanpa syarat
 Penghargaan
 Pengakuan
 Heroik

Manajemen Piramida Terbalik
Nordstrom mengambarkan bagan organisasinya sebagai piramida terbalik.
Piramida terbalik memperhatikan pelanggan diatas dan tenaga penjualan sebagai
tingkat puncak perusahaan. Setiap tingkatan dibawahnya bertanggung jawab
untuk mendukung tenaga penjualan dan pelanggan.

Komisi
Sejak tahun 1950-an para tenaga penjualan Nordstrom dibayar
berdasarkan komisi. Tarif komisi standar pada tahun 1995 berkisar antara 6,75%
untuk pakaian samapai 13% untuk sepatu anak anak. Nordstom menggunakan 10%
komisi untuk karyawannya.
Di Nordstrom setiap departemen mempunyari target penjualan per jam
minimum. Tenaga penjualan yang secara konsisten gagal memenuhi kuota
penjualan per jam menerima pelatihan dari manajer departemennya. Tenaga
penjualan dikeluarkan dari perusahaan jika mereka gagal memenuhi kuota selama
tiga bulan berturut turut.
Sistem komisi memungkinkan rekan rekan penjualan Nordstrom
memperoleh hampir dua kali lipat dibandingkan apa yang mereka peroleh di toko
pesaing.

Retur tanpa Syarat
Di Nordtrom pelanggan dapat mengembalikan barang apapun atau dengan
alasan apapun dan menerima uangnya kembali. Retur Nordstrom menjadi
melegenda: barang barang yang dicuri dari toko dan seperangkat ban (Nordstrom
bahkan tidak menjual ban) telah diambil kembali dan tanpa pertanyaan sama
sekali

Penghargaan
Ketika kamu mempunyari sesuatu yang ingin untuk diperbaiki, maka kami
akan melakukan kontes kontes kontes ini termasuk kontes bulanan. Buatlah
Nordstrom menjadi special yang memberikan penghargaan bagi usulannya yang
baik kontes harian yang memberikan penghargaan kepada tenaga penjualan paling
top untuk hari itu

Pengakuan
Manajemen Nordstrom mengalui karyawan yang “tercepat” dan “teramah”,
pengumuman pagi hari dan rapat bulanan adalah peluang bagi para manaher untuk
memuji penjualan dan upaya pelayanan pelanggan dari para tenaga penjualan.
Program tercepat mengakui 8-12 % teratas dari tenaga penjualan setaiap
divisi berdasarkan hasil yang melampaui target penjualan tahunan. Karyawan yang
tercepat menerima sertifikat, tambahan diskon toko, acara, dan perjalaan.
Penghargaan teramah dipilih sesuai dengan volume penjualan, pelayanan
konsumen, dan pelayanan kepada rekan sekerja. Dan sebagai hadiahnya diberikan
prioritas untuk memilih giliran kerja dan mendapat diskon toko

Heroik
Sebaga tambahan dari penghargaan karyawan adalah cerita mengenai
pelayanan konsumen yang “heroik”. Para tenaga penjualan yang secara konsisten
memberikan pelayanan konsumen yang “heroik” diakui oleh departemen dan toko
mereka. Mereka kerap kali dipilih sebagai” karyawan terbaik bulan ini“ dan
perbuatan mereka dicetalk di dalam koleksi heroik mingguan oleh bagian
penjualan.

Perselisihan Serikat Buruh
Pada bulan november 1989, lokal 1001 dan 367 dari serikat buruh UFCW
(United Food dan Commercial Workers), yang mewakili sekitar 1600 tenaga
penjualan Nordstrom di wilayah Seattle Tacoma, mengajukan keluhan kepada
Bagian ESAC dan Departemen Tenaga Kerja dan Industri Negara Bagian
Washington. Keluhan tersebut menuduh bahwa Nordstrom mengharuskan atau
mendorong karyawan untuk menghadiri rapat, melakukan pekerjaan pengecekan
barang dan mekukan aktivitas pelayanan konsumen ,seperti membawa barang
pelanggan atau menulis ucapan terimakasih, diluar jam kerja normal tanpa

kompensasi
Pada tanggal 15 Februari 1990, ESAC memustuskan bahwa praktik kerja
Nordstrom melanggar undang undang gaji minimum negara bagian dan Nordstrom
harus mengubah kebijakan ini serta secra retroaktif memberikan kompensasi
kepada karyawan untuk jam kerja yang dipergunakan.
Pada tanggal 20 februari 1990, harian surat kabar The Wall Street
Journal mencetak artikel halaman depan yang menjelaskan kondisi kerja yang
menghebohkan. Cerita dibuka dengan diskusi dari mantan karyawan Nordstrom
yang menuduh bahwa ua diberhentikan secara melanggar hukum ketika
Nordstrom menemukan bahwa ia mengidap penyakit AIDS.
Pada minggu berikutnya, Nordstrom mengumumkan bahwa perusahaan
akan mengubah prosedur dengan pencatatan waktu dan menetapkan cadangan
sebesar $15 juta untuk tuntutan pembayaran retroaktif. Joe peterson menyebut
cadangan tersebut “sangat tidak mencukupi”. Jumlah itu bahkan tidak dapat
menutupi klaim karyawan di negara Washington.
Pada akhirnya perkara hukum class action oleh serikat pekerja tersebut
diselesaikan di luar pengadilan. Tuntutan karyawan untuk penyelesaian berjumlah
$5juta, jauh lebih kecil dari $300juta yang diramalkan Peterson untuk California.
Serikat buruh dilaporkan menerima $6,6juta dalam penyelesaian itu.
Keputusan Anita

Ketika Anita Lamont mempertimbangkan tentang apa yang telah dipelajari
mengenai Nordstrom, ia memfokuskan kepada fakta bahwa meskipun dia
membayar gaji yang bagus kepada karyawan, mereka masih dibayar per jam.
Anita Apparel hanya memiliki sedikit rencana insentif bagi klerek penjualannya
dan kebijakan retur yang sangat ketat. Selain itu satu satunya kisah heroik yang
pernah didengarnya mengenai Anita Apparel berasal dari masa ketika ia baru saja
dimulai. Banyak dari kisah heroik ini telah menjadi dasar beberapa kebijakan
sekarang ini.
Walaupun ia menyadari banyak keunggulan dari pendekatan Nordstrom
terhadap kompensasi komisi dan intensif gaji, Lamont prihatin bahwa biaya dan
risiko yang berhubungan dengan sistem kompensasi berdasarkan komisi
Nordstrom akan lebih bersar daripada manfaat apa pun yang mungkin dapat
diperoleh Anita Apparel. Selain itu, jika ia tetap memutuskan untuk sistem
kompensasinya apalagi yang perlu diubah di Anita’s Apparel guna benar benar
memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan dan penjualan per kaki persegi?

Pertanyaan
1. Bagaimana anda akan mengevaluasi kompensasi Nordstrom dan Sistem
yang lain yang mendukung strateginya?
2. Bagaimana anda akan menasihati Anita lamont mengenai kompensasi
karyawannya?


Jawaban
1. Komisi adalah salah satu cara paling efektif untuk memotifasi orang.
Setelah kami membaca kami dapat mengevaluasi dari kompensasi
Nordstrom bahwa Nordstrom sudah cukup baik dlam bidang komisi yang
saat itu Tarif komisi standar pada tahun 1995 berkisar antara 6,75%
untuk pakaian samapai 13% untuk sepatu anak anak. Nordstom
menggunakan 10% komisi untuk karyawannya., Nordstrom juga
memberikan hadiah kepada karyawan yang terbaik teramah dan tercepat.
Nordstrom telah membuat komisi menjadi suatu ajang untuk berkompetisi
jadi para karyawannya menjadi termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
Kemudian dilihat dari sistem yang lain yang mendukung:
 Manajemen piramida terbalik, membuat para manajer untuk
memotivasi dan memberikan saran kepada para bawahan nya yang
mengalami kesulitan
 Komisi, membuat para karyawan termotivasi dan yang akhirnya akan
meningkatkan penjualan dan sebaiknya pemberian komisi dipantau
perhari
 Retur tanpa syarat, membuat para konsumen yang merasakan
masalah pada barang yang dibeli dapat mengembalikan nya dngn
cepat, walaupun dengan retur tanpa syarat ini Nordstrom menjadi
melegenda di returnya, tapi menurut kami retur tanpa syarat ini
mempunyai dampak risiko yang cukup besar bila ada yang
menggunakannya dgn salah.
 Penghargaan, sama seperti komisi penghargaan akan membuat para
karyawan termotivasi
 Pengakuan, karyawan akan termotivasi ketika dia mendapat umpat
balik dari apa yang dia lakukan. Apa lagi umpat baliknya karyawan
tsbt mendapat hadiah.
 Heroik, sikap budi luhur yang dimiliki karyawan sbg salah satu cara
untuk mendekatkan karyawan kepada konsumennya, yang pada
akhirnya konsumen selalu mengingat karyawan trsbt dan
membuatnya kembali ke perusahaan untuk berbelanja.

2. Menurut kami akan menyarankan kepada Anita ,untuk memberikan
kompensasi sesuai dengan kinerja karyawan, memberikan pengakuan dan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi sesuai dengan volume
penjualan, pelayanan konsumen dan pelayanan kepada rekan kerja.
Kemudian atas banyaknya keluhan dari pelanggan sebaiknya diselessaikan
dengan meningkatkan kualitas dari segi pelayanan maupun produknya
kemudian dari segi kebijakan returnya sebaiknya sedikit diperlongar dan
yang terakhir manajemennya sebaiknya dirubah menjadi manajemen
piramida terbaik

Teori Akuntansi_Kewajiban


KEWAJIBAN

Pengertian
FASB mendefinisikan kewajiban dalam rerangka konsonseptualnya sebagai berikut (SFAC No. 6 prg 35) : Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atua menyediakan / menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Secara umum, kewajiban mempunyai  tiga karakteristik utama yaitu :
1.             Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
2.             Keharusan sekarang untuk mentransfer aset, dan
3.             Timbul akibat transaksi masa lalu

ü   Pengorbanan Manfaat Ekonomik
              Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggungjawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan dan melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti di masa datang.
              Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam bentuk transfer / penggunaan aset kesatuan usaha . Demikian juga, saat pengorabanan manfaat ekonomik dapat ditentukan atas dasar kejadian tertentu / atas permintaan pihak lain.

ü   Keharusan sekarang
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik masa datang harus timbul akibat keharusan sekarang. Pengertian “sekarang” (present) dalam hal ini mengacu pada dua hal: waktu dan adanya. Waktu yang di maksud adalah tanggal pelaporan (neraca).

Pengertian kewajiban mencakup :
-               Keharusan Kontraktual: adalah keharusan yang timbul akibat perjanjian atau peraturan hukum yang didalamnya  kewajiban bagi suatu kesatuan usaha yang dinyatakan secara eksplisit atau implisit yang mengikat.
-               Keharusan Konstruktif: adalah keharusan yang timbul akibat kebijakan kesatuan usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya untuk memenuhi apa yang disebut praktik usaha yang baik dan bukan untuk memenuhi kewajiban yuridis.
-               Keharusan demi keadilan : adalah keharusan yang ada sekarang yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata – mata karena panggilan etis atau moral daripada  atau peraturan hukum / praktik bisnis yang sehat.
-               Keharusan bergantung atau bersyarat: adalah keharusan yang pemenuhannya tidak pasti (jumlah rupiahnya atau jadi tidaknya dipenuhi) tidak pasti karena bergantung pada kejadian masa datang.

Kebergantungan (contigency) adalah suatu kondisi, situasi atau serangakaian keadaan yang melibatkan ketidakpastian yang menyagkut laba atau rugi yang mungkin terjadi.

ü   Akibat Transaksi atau kejadian masa lalu
Transaksi masa lalu yang dimaksud disini adalah transaksi yang menimbulkan keharusan sekarang telah terjadi.

Hak – Kewajiaban Tak Bersyarat
Konsep ini menyatakan “ tidak ada hak tanpa kewajiaban dan sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak”.  Kontrak – kontrak semacam ini dikenal dengan nama kontrak saling – mengimbangi taj bersyaratatau kontrak eksekutori.
Transaksi atau kejadian yang dapat dijadikan dasar untuk menandai pengakuan dalam suatu  kontrak menurut Most (1982, hal 352) :
1.             Tanggal kontrak ditandatangani
2.             Tanggal objek kontrak telah diperoleh salah satu pihak
3.             Tanggal objek kontrak siap digunakan oleh salah satu pihak
4.             Tanggal objek kontrak telah dipisahkan untuk digunakan oleh pihak lain.
5.             Tanggal objek kontrak telah diserahkan
6.             Tanggal telah diterima / dibayarnya uang muka , kalua ada
7.             Dalam kasus kontrak konstruksi jangka panjang: a) Suatu titik selama konstruksi berjalan b) Pada saat konstruksi dimulai.
FASB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung yaitu:
-                 Keharusan membayar kas: adanya pengeluaran kas merupakan hal penting untuk mengaplikasi definisi kewajiban karena dua hal yaitu (1) sebagai bukti adanya suatu kewajiban (2) sebagai pengukur atribut / basarnya kewajiban yang cukup objektif.
-                 Indentitas terbayar jelas: yang terpenting bahwa keharusan sekarang sekarang pengorbanan sumber ekonomik dimasa datang telah ada dan buka siapa yang harus dilunasi atau dibayar.
-                 Berkekuatan hukum: Memang pada umumnya, keharusan suatu entitas untuk mengorbankan manfaat ekonomik timbul akibat klaim yuridis yang mempunyai kekuatan memaksa. Adanya daya paksa yuridis hanya menunjukkan bahwa kewajiban tersebut memang ada dan dapat dibuktikan secara yuridis material.

Pengakuan, Pengukuran dan Penilaian
Kalau aset yang dipresentasi oleh kos mengalami tiga tahap perlakuan (pemerolehan, pengolahan, dan penyerahan), kewajiban juga mengalami tiga tahap perlakuan penanggungan (pengakuan terjadinya), penelusuran, dan pelunasan.

Pengakuan
Kam mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu (hlm.119-120):
1.         Ketersediaan dasar hukum : disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya paksa hanya merupakan karakteristik pendukung definisi kewajiban.
2.         Ketergantungan konsep dasar konservatisme: merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan.Keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisme terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban.
3.         Ketertentuan substansi ekonomik transaksi: substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul ketika transaksi terjadi meskipun secara yuridis kewajiban baru akan mengikat secara berkala pada saat keharusan sekarang timbul.
4.         Keteukuran nilai kewajiban: Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kulaitas keterandalan informasi.

·                Pengakuan Kewajiban Bergantung
FASB memberi contoh keadaan – keadaan kebergantungan rugi yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban sbb (SFAS No 5, prg 4) : (a) ketertagihan piutang usaha (b) keharusan berkaitan dengan jaminan produk (c) resiko rugi atau kerusakan properitas/fasilitas kesatuan usaha akibat kebakaran ledakan dll, (d) ancaman pengambilalihan aset (e) persengketaan yang memberatkan/ menuggu keputusan (f) klaim/pungutan yang telah diajukan dikenakan yang mungkin terjadi (g) resiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan (h) jaminan terhadap utang pihak lain (i) Keharusan bank komersial (j) perjaanjian untuk membeli piutang aset yang terkait telah dijual.
·                Pengukuran
Pengukuran yang paling obektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan kesepakatan dalam transaksi – transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang.  Jadi, konsep penghargaan berlaku baik aset maupun untuk kewajiban. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang. Untuk kewajiban jangka pendek  , kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban diakui akan sama dengan jumlah rupiah ekonomik dimasa datang.
·                Kewajiban Dalam Pembelian Kredit
Dasar pengukuran aset yang paling objektif adalah kos tunai(cash cost) atau kos tunai implisit. Karena kewajiban merupak cermin aset, pengukurannya juga mengikuti pengukuran aset.
·                Diskun dan Premium Utang obligasi
Nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagi penerbit maupun kreditor. Pengukuran jumlah rupiah / kos utang dan aset untuk dasar pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implisit.
·                Makna Harga Efektif Obligasi  
Selisih nominal dengan penghargaan sepakatan merupakan diskun obligasi.


·                Diskun Obligasi
Diskun utang pada waktu penerbitan adalah suatu jumlah rupiah debit yang menujjukkan biaya bunga yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo.
·                Premium Obligasi
Mengartikan premium obligasi sebagai “ pendapatan tangguhan” (deffred income) jelas tidak tepat karena secara konseptual pendapatan atau laba tidak timbul dari proses pemerolehan utang.
·                Kewajiban Moneter dan Non Moneter
Kewajiban Moneter adalah: kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tunggal maupun beberapa pembayaran yang berkala).
Kewajiban Non Moneter adalah: keharusan untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaan pembayaran dimuka untuk barang dan jasa tersebut.
·                Penilaian
Kalau pengukuran mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada saat terjadinya, penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasi kewajiban. Makin mendekati saat jatuh tempo, nilai kewajiban akan makin mendekati nilai nominal.

·                Pelunasan
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha sehingga bebas dari kewajiban tersebut.

·                Transfer Aset Finansial
Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat mentransfer aset finansial (termasuk kas), barang atau jasa. Pada umumnya, bila kewajiban telah dilunasi dengan mentrasfer penuh kas, barang atau jasa ke debitor, maka pada saat itu pelunasan dianggap tuntas.

·                Pelunasan setelah Jatuh Tempo
Bila kewajiban dilunasi pada saat jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan sendirinya merefleksi nilai sekarang kewajiban sehingga tidak ada selisih antara jumlah rupiah yang  dibayar dan nilai nominal.  Nilai jatuh tempo juga akan sama dengan nilai buku/ nilai buku bawaan kewajiban karena proses amortisasi selisih antara nominal dan nilai pasar pada saat penerbitan utang. Selam beredar, , nilai pasar / nilai sekarang kewajiban berfluktuasi mengiti tingkat bunga yang berlaku tetapi pada umumnya fluktuasi tersebut tidak diakui dalam pembukuan debitor.

·                Utang Terkonversi
Instrumen finansial pada dasarnya merupakan alat pembayaran / penjaminan sehingga dapat digunakan oleh pemegangnya untuk melunasi utang. Utang terkonversi/ terkonvertibel merupakan salah satu instrumnr finansial tersebut. Sekuritas utang semacam ini biasanya mempunyai status sebagai kewajiban dan ekuitas sekaligus.  Artinya pemegang instrumen mempunyai hak istimewa unuk mengubah status utang menjadi ekiutas setiap saat selama hak tersebut masih berlaku. Instrumen ini merupakan salah satu bentuk dari apa yang di aksud sekuritas hibrida.

Hendriksen dan van Breda (1991, hlm.688) menujukkan bahwa obligasi terkontroversi biasanya mempunyai karakteristik sbb: (1) Tingkat bunga nomoinal jauh dibawah tingkat bunga pasar untuk obligasi biasa yang setara. (2) Haarga konversi yang ditetapkan lebih tinggi dari harga pasar saham (3) harga konversi tidak pernah menurun selama masa hak konversi kecuali karena penyesuaian.

·                Penyajian
Seca umum , kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan dengan penyajian aset. PSAK no 1 (pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan.



·                Hak Mengkompensasi
Telah disinggung sebelumnya bahwa kewajiban tidak selayaknya disajiakan dineraca dengan mengkompensasinya / mengontraknya dengan aset yang dianggap berkaitan. Ada kalanya hak mengontra diperbolehkan bila kondisi tertentu dipenuhi. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan apa yang disebut sebagia kontrak bersyarat dan kontrak pertukaran .

Hak mengontra adalah hak yuridis debitor, lantaran kontak / lainnya untuk menghapus semua atau sebagaian utang kepada pihak lain dengan cara mengkompensasi utang tersebut  dengan jumlah pihka lain berutang kpd pihak kreditor. Hak mengontra dikatakan bilamana semua kondisi tersebut sbb :
1.       Tiap pihak dari dau pihak yang berkontrak utang kepada yang lain suatu jumlah rupiah tertentu.
2.      Pihak pelapor mempunyai hak mengontra jumlah yang diutangnya
3.      Pihak pelapor memang berniat untuk mengontra
4.      Hak mengontra terpaksakan secara hukum .










Teori Akuntansi_ASET


ASET

Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu .
·         Definisi FASB dan AASB cukup dibanding definisi yang lain luas karena aset dinilai mempunyai sifat sebagai manfaat ekonomik (economic benefits) dan bukan sebagai sumber ekonomik (resources) karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset.
·         Berdasar uraian diatas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat disebut aset, yaitu:
1. Manfaat ekonomik yang datang cukup pasti
·         Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena daya belinya atau daya tukarnya. Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa, karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.
2. Dikuasai atau dikendalikan entitas
·         Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu, konsep penguasaan atau kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan. Penguasaan disini berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk yuridis (substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai makna yuridis atau legal.
3. Timbul akibat transaksi masa lalu
·         Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus sebagai kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset. Aset harus timbul akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi. Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian ekonomik. FASB memasukkan transaksi atau kejadian sebagai kriteria aset karena transaksi atau kejadian tersebut dapat menimbulkan (menambah) atau meniadakan (mengurangi) aset. Misalnya perubahan tingkat bunga, punyusutan atau kecelakaan.

Pengukuran
·         Salah satu kriteria pengakuan aset adalah keterukuran (measureability) manfaat ekonomik yang akan datang. Yang dimaksud pengukuran di sini adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek aset pada saat terjadinya, yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran fisis objek tersebut.
·         Dan jika suatu sumberdaya yang diperoleh suatu perusahaan tidak andal (reliable) pada elemen pengukurannya, maka sumberdaya tersebut tidak dapat ditampilkan sebagai aset melainkan diakui sebagai pendapatan ketika terjadi transaksi.

Penilaian
·         Di dalam akuntansi, istilah pengukuran dan penilaian sering tidak dibedakan karena adanya asumsi bahwa akuntansi menggunakan unit moneter untuk mengukur makna ekonomik (economic attribute) suatu objek, pos, atau elemen. Pengukuran biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan. Penilaian biasanya digunakan untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian.
·         Tujuan dari penilaian aset adalah untuk merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan laporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Singkatnya, tujuan penilaian aset harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan.

·         FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi berkaitan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai berikut:
a. Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos* historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.
b. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau aset tertentu diperoleh sekarang.
c. Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar sekarang juga digunakan untuk aset yang kemungkinan akan laku dijual dibawah nilai bukunya.
d. Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskun) dari aset tersebut dikurangi dengan pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi aset tersebut menjadi kas atau setaranya.
e. Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang disjikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tarif diskun implisit) dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.

Pengakuan
·         Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempebgaruhi aset. Disamping memenuhi definisi aset, kriteria keterukuran, keberpautan, dan keterandalan harus dipenuhi pula. Menurut Sterling, Belkaoui (1993) menunjukkan kondisi perlu (necessary) dan kondisi cukup (sufficient) yang merupakan penguji (test) yang cukup rinci untuk mengakui aset tersebut, yaitu:
1. Deteksi adanya aset (detection of existence test). Untuk mengajui aset, harus ada transaksi yang menandai timbulnya aset
2. Sumber ekonomik dan kewajiban (economic resources and obligation test). Untuk mengakui aset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik yang langka, dibutuhkan dan berharga.
3. Berkaitan dengan entitas (entity association test). Untuk mengakui aset, kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek aset.
4. Mengandung nilai (non-zero magnitude test). Untuk mengakui aset, suatu objek harus mempunyai manfaat yang terukur secara moneter.
5. Berkaitan dengan waktu pelaporan (temporal association test). Untuk mengakui aset, semua penguji di atas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan (tanggal neraca).
6. Verifikasi (verification test). Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung untuk meyakinkan bahwa kelima penguji diatas dipenuhi.
Yang dikemukakan Belkoui di atas sebenarnya adalah apa yang disebut dengan kaidah pengakuan (recognition rules) yang merupakan petunjuk teknis atau prosedur untuk menerapkan empat kriteria pengakuan (recogniton criteria) FASB yaitu definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan. Kaidah tersebut diperlukan karena kriteria pengakuan sifatnya konseptual atau umum.

Penyajian
·         Pengungkapan dan penyajian pos-pos aset harus dipelajari dari standar yang mengatur tiap pos. Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut:
a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformatakun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
b. Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan aset tetap.
c. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu harus diungkapkan (misalnya metoda depresiasi aset tetap dan dasar penilaian sediaan barang.

Pertanyaan
1.      Jelaskan bukti pendukung seperti apa yang harus dipenuhi untuk memverifikasi suatu asset?
2.      Mengapa konsep penguasaan atau kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan?