PENULISAN
LAPORAN SINGKAT
A . Karakteristik Laporan Singkat
Kebanyakan
laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi
pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk
memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman. Secara umum,
laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan preliminary parts (seperti lembar
halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau abstrak) karena
hanya terdiri atas satu atau dua halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat
lebih menekankan pada tubuh (body)
suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian penutup.
Selain itu,
laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen penting dalam suatu
laporan formal, antara lain :
a.
Gaya
penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
b.
Grafik
untuk lebih menekankan penulisan.
c.
Judul dan
sub-subjudul dalam tubuh laporan.
d.
Format
memo atau surat.
B. Membuat Laporan Bisnis yang Baik
Laporan
bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat diperlukan untuk berkomunikasi
baik dengan pihak intern maupun ekstern organisasi. Beberapa laporan diperlukan
sebagai dokumentasi yang bersifat permanen (tetap); sementara yang lainnya
diperlukan untuk memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan.
Adakalanya suatu laporan mengalir dari pimpinan ke bawahan sebagai
pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan yang telah
dilaksanakan oleh suatu organisasi. Tetapi, adakalanya suatu laporan mengalir
dari bawahan ke pimpinan sebagai alat untuk memantau kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang ada dalam suatu
organisasi
Tujuan
mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin. Katakan
kepada para pembaca apa yang perlu mereka ketahui, tidak lebih dan tidak
kurang, dan sajikan suatu informasi yang dapat memenuhi kebutuhan atau
keinginan mereka.
Ada tiga hal
yang harus ada dalam suatu laporan bisnis :
- Akurat
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang penulis
laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Informasi yang
tidak mengandung kebenaran, tidak akurat, atau tidak lengkap, akan berakibat
pada kemunduran, kemerosotan, atau bahkan semakin memudarnya reputasi suatu
organisasi di hadapan masyarakat pada umumnya.
Beberapa hal berikut ini akan dapat membantu mengatasi
kemungkinan terjadinya distorsi :
a.
Jelaskan
fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b.
Laporkan
semua fakta yang relevan.
c.
Tempatkan
fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d.
Berilah
bukti-bukti terhadap kesimpulan yang dibuat.
e.
Sajikan
hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan.
f.
Jaga bias
pribadi dalam suatu laporan
- Keputusan yang Baik
Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak
intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Karena laporan bisnis
merupakan dokumen resmi yang dibaca oleh masyarakat luas, sudah sepantasnya
untuk tetap menjaga etika bisnis.
Di lain pihak, pembaca akan merasa senang membaca suatu
laporan yang mencakup lima hal berikut :
a.
Adanya
ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b.
Melihat
fakta-fakta yang tersedia.
c.
Menerima
uraian atau cerita secara menyeluruh.
d.
Menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
e.
Mempelajari
sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih
mudah.
- Format, Gaya, dan Organisasi yang
Responsif
Sebelum menulis, kita harus memutuskan akan menggunakan
format surat yang seperti apa serta gaya penulisan yang bagaimana. Dalam hal
ini, ajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri :
a.
Siapa
yang Berinisiatif Membuat Laporan?
b.
Apa
Subjek yang akan Dimasukkan ke Dalam Laporan?
c.
Kapan
suatu Laporan Dibuat?
d.
Ke mana
Laporan akan Dikirim?
e.
Mengapa
suatu Laporan Dibuat?
f.
Bagaimana
Sikap Pembaca?
C. Perencanaan Laporan Singkat
Dalam
merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain audiens, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing elemen akan
mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta organisasi suatu laporan.
Ada beberapa
format laporan yang dapat dipilih oleh penulis, antara lain :
- Preprinted
Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi
laporan yang kosong. Kebanyakan laporan preprinted
relatif pendek, sekitar lima atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan
dengan informasi rutin. Contohnya adalah laporan otoritas.
- Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah
halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.
Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul,
catatan kaki, table, dan gambar.
- Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan
untuk kepentingan pihak intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal
berkut : tanggal, kepada, dari, dan subjek.
- Manuskrip
Laporan ini terdirk atas beberapa halaman sampai ratusan
halaman yang memerlukan pendekatan formal. Karena panjangnya, format manuskrip
memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks (prefatory parts) maupun setelah teks (supplementary parts).
D. Penentuan Struktur Dasar
Selain
memutuskan format dan panjang suatu laporan, hal penting lainnya yang harus
diperhatikan ialah penentuan struktur dasar. Ada tiga masalah yang biasanya
muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
a.
Informasi
apa yang seharusnya dimasukkan? Apakah semua data akan dimasukkan atau akan
mengeliminasi beberapa data?
b.
Pendekatan
psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah menggunakan direct order atau indirect order?
c.
Metode
apa yang akan digunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Apakah akan
menggunakan pengorganisasian suatu topik atas dasar tingkat pentingnya, urutan,
kronologis, lokasi, atau kategori? Atau apakah akan mengorganisasi ide menurut
suatu argument yang logis?
E. Pengorganisasian Laporan Singkat
1.
Pengorganisasian
Memo dan Laporan Informasional
Laporan informasional memiliki satu tujuan dasar, yaitu
menjelaskan sesuatu dengan istilah yang tegas. Dalam menulis laporan
informasional, kita tidak perlu terlalu khawatir terhadap reaksi pembaca.
Pembaca akan menanggapi materi secara tidak emosional sehingga kita dapat
menyampaikan laporan secara langsung. Yang seharusnya kita perhatikan adalah
pemahaman atau pengertian pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan
akurat sehingga pembaca akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat
menggunakan informasi dalam cara yang praktis.
Laporan informasional terdiri atas suatu laporan periodik
(berkala) dan laporan aktivitas personal dalam suatu konferensi.
a.
Laporan
Periodik (Berkala)
Laporan periodik adalah suatu laporan internal yang
menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu departemen atau divisi selama periode
tertentu. Tujuan laporan periodik ialah untuk memberikan suatu gambaran
bagaimana sesuatu berjalan sehingga manajer dapat mengikuti perkembangan dan
dapat melakukan koreksi jika perlu.
Kebanyakan laporan disusun berdasarkan urutan berikut :
1)
Peninjauan
atas Tanggung Jawab Rutin
2)
Diskusi /
Pembahasan Proyek Khusus
3)
Rencana
Periode yang akan Datang
4)
Analisis
Masalah / Problem
b.
Laporan
Aktivitas Personal (Individu)
Laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual
terhadap apa yang terjadi selama suatu konferensi, konvensi, atau dalam
perjalanan. Tujuan laporan ini untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap
setiap informasi penting atau keputusan yang muncul.
2.
Pengorganisasian
Laporan Analitikal
Berbeda dengan laporan informasional yaitu untuk mendidik
pembaca, laporan analitikal dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca
agar dapat menerima suatu kesimpulan atau rekomendasi.
Contoh-contoh laporan analitikal ialah sebagai berikut :
a.
Laporan
Justifikasi
Ialah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi
kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b.
Usulan
Bisnis Baru di Luar Klien
Usulan untuk pihak di luar klien dimaksudkan untuk memperoleh
produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah di luar klien.
c. Laporan Troubleshooting
Laporan trobleshooting
(troubleshooting reports) adalah
dokumen yang berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan
manajemen puncak. Jika kita ingin agar pembaca berkonsentrasi dan mudah memahami
ide-ide yang kita buat, maka kita perlu memberikan suatu argumen yang logis
dalam laporan.
Namun, tidak semua masalah dapat diatasi dengan rencana
organisasional. Beberapa laporan analitikal disusun melalui keputusan antara
yang pro dan kontra. Laporan analitikal juga dapat disusun dengan membandingkan beberapa alternatif dari
serangkaian kriteria yang ada. Yang terpenting adalah bahwa kita memilih suatu
struktur yang sesuai dengan proses yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah. Tujuannya adalah untuk memfokuskan perhatian pembaca atas kesimpulan
dan rekomendasi secara rasional.
PENULISAN LAPORAN FORMAL
Laporan
panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Salah satu yang membedakan dengan laporan singkat
(laporan informal)bukan saja terlihat dari banyak sedikitnya halaman, tetapi
bentuk atau format laporan itu sendiri. Secara umum, jumlah halaman laporan
formal lebih banyak daripada jumlah halaman laporan singkat. Oleh karena itu,
perencanaan dalam menyusun sesuatu laporan formal sangat penting.
Dalam
membuat perencanaan formal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain
mendefinisikan masalah, membuat kerangka (outline)untuk
melakukan analisis, menyusun rencana kerja, melakuikan penelitian (riset), dan
menganalisis data. Poin-poin penting tersebut akan dijelaskan secara lebih
rinci berikut ini.
A. MENDEFINISIKAN
MASALAH
Dalam
menulis suatu laporan, baik itu laporan informasional atau laporan analitikal,
tahap pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi
apa yang Anda perlukan untuk menyelesaikan suatu laporan. Sebagai contoh, Anda
akan melakukan penelitian tentang peredaran obat-obaat terlarang. Dalam hal
ini, Anda perlu menggali berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan peredaran obat-obatan
terlarang, seperti apa yang melatarbelakangi orang kecanduan obat-obatan
terlarang, di mana memperoleh obat-obatan terlarang, bagaimana cara penyaluran
obat-obatan tersebut, dan sebagainya. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan
membantu Anda dalam melakukan investigasi terhadap isi laporan yang Anda buat.
1. Pertanyaan
yang Tepat
Sering kali,suatu masalah yang
didefinisikan untukm Anda telah ditetapkan oleh orang-orang yang memiliki
otoritas terhadap suatu laporan . Bila hal ini terjadi, Anda perlu mempertanyakan
apa tujuan laporan tersebut dibuat, sebelum Anda melakukan investigasi lebih
jauh. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan dapat membantu Anda dalam
melakukan investigasi/penelitian.
1)
Apa yang
perlu ditentukan?
2)
Mengapa masalah tersebut penting?
3)
Siapa yang terlibat dalam situasi
tersebut?
4)
Di mana munculnya suatu masalah?
5)
Kapan masalah itu muncul?
2. Mengembangkan
Pernyataan Tujuan
Dalam pertanyaan-pertanyaan terbuka,
Anda harus mengembangkan suatu pernyataan tertulis secara jelas terhadap tujuan
suaru laporan. Selanjutnya, Anda perlu melakukan cek ulang atas pernyataan
tersebut dengan orang yange memiliki otoritas. Dalam mengembangkan suatu
pernyataan tujuan, Anda dapat menggunakan satu di antara tiga cara berikut ini.
1)
Menggunakan kalimat infinitive.
2)
Menggunakan pertanyaan.
3)
Menggunakan suatu pernyataan deklaratif.
Pernyataan
tujuan laporan harus dibuat sejelas mungkin dan hindari memasukkan informasi
yang tidak relevan.
B. KERANGKA
UNTUK ANALISIS
Setelah
Anda mendefiniskan masalah dan menentukan tujuan penelitian, Anda dapat mulai
melakukan suatu penelitian. Untuk mengorganisasikan suatu penelitian, Anda
perlu mengelompokkan masalah ke dalam serangkaian pertanyaan khusus. Proses ini
sering disebut dengan factoring.
Penelitian juga memerlukan kernagkan
(outline) untuk keperluan analisis
karena memungkinkan Anda memecahkan
masalah, seperi kerangka laporan memungkinkan Anda menulis dengan cata
yang sistematis. Akan tetapi, membuat kerangkan untuk penelitian tentu akan
berbeda dengan cara membuat kerangka laporan. Kerangka penelitian berisi
langkah-langkah pemecahan masalah, sedangkan kerangka laporan berisi
alternative pemecahan masalah.
1. Mengembangkan
Struktur yang Logis
Anda harus dapat mengembangkan
struktur penelitian yang logis dan mudah dipahami sesuai dengan subjek
penelitiannya . Mulailah dengan melihat tujuan penelitian Anda secara akan menyeluruh untuk menentukan
apakah Anda akan menggunakan kerangka (outline)
informasional, analitikal, atau gabungan keduananya.
Jika tujuan umum Anda adalah untuk
memberikan informasi yang akan ditafsirkan orang lain, kerangka informasional
lebih sesuai diterapkan meskipun beberapa bagian dari penelitian Anda perlu
dianalisis untuk menekankan fakta-fakta yang penting. Jika tujuan penelitian
Anda adalah mengajukan suatu kesimpulan dan rekomendasi, Anda dapat menggunakan
kerangka analitikal.
a.
Tugas
Informasional
Suatu studi yang mengarah kepada
laporan factual dengan sedikit analisis atau penafsiran umumnya dikelompokkan
atas dasar sub-subtopik. Sub-subtopik tersebut dapat disusun dalam berbagai
cara.
1) Urutan Tingkat Kepentingan
Misalnya, saat menelaah lima kelompok
produk, Anda dapat mengorganisasi studi Anda dengan membuat peringkat penjulan
setiap kelompok produk, mulai dari kelompok yang menghasilkan pendapatan paling
besar hingga paling kecil.
2) Secara Berurutan
Jika sedang melakukan suatu proses
penelitian, Anda menyajikan informasi selangkah demi selangkah, mulai dari
langkah/tahap 1,2,3 dan seterusnya.
3) Secara kronologis
Ketika melakukan suatu investigasi atau
serangkaian peristiwa, Anda mengorganisasi peristiwa-peristiwa tersebut menurut
urutan kejadian tau peristiwa kajadiannya, seperti peristiwa yang terjadi bulan
Januari,Februari,Maret dan seterusnya.
4) Menurut Ruang Tempatnya
Jika Anda sedang mempelajari suatu objek
secara fisik, Anda dapat mempelajarinya dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah,
atau dari luar ke dalam, dan seterusnya.
5) Menurut Geografis
Jika lokasi merupakan factor yang
pentingndalam studi Anda, Maka gunakanlah geografis sebagai dasar untuk
menyusun sub-subtopik, seperti daerah Jakarta,Semarang,Yogyakata,Surakarta, dan
sebagainya
6) Menurut Kategori
Jika Anda diminta untuk menelaah
beberapa aspek penting dari suatu objek, perhatikan suatu kategori seperti
penjualan,laba,biaya dan investigasi.
Metode-metode
tersebut biasa digunakan dalam menyusun suatunlaporan pemantauan atau laporan
pengendalian, prosedur dan kebijaksanaan, dan laporan perkembangan sementara.
b. Tugas Analitikal
Laporan yang berisi analisis, kesimpulan,
dan rekomendasi umunya dikategorikan dengan metode pemecahan masalah (problem-solving method). Hipotesis
merupakan suatu pendekatan structural yang paling umum. Bila masalahnya adalah
untuk menemukan penyebabnya, memprediksi hasil, atau mencari pemecahan suatu masalah, salah satu
cara untuk mengatsainya adalah mengformulasikan penjelasan hipotesis. Misalnya,
masalah Anda adalah menentukan mengapa perusahaan Anda mengalami kesulitan
dalam mencari sekretaris yang terampil. Anda akan melakukan factoring
terhadap masalah tersebut dengan melakukan spekulasi tentang
alasan-alasannya; selanjutnya Anda akan mengumpulkan berbagai informasi untuk
mengonfirmasikan alas an masing-masing. Kerangkan Anda mungkin tampak sebagai
berikut.
Mengapa perusahaan mengalami kesulitan
memperoleh sekretaris yang terampil?
I.
Gaji
terlalu rendah
A.
Apakah
perusahaan membayar gaji sekretaris terlalu rendah?
B.
Apakah
perusahaan lain membayar gaji sekretaris lebih tinggi?
C.
Apakah
pembayaran gaji yang tinggi mempengaruhi pemilihan pekerjaan sekretaris?
II.
Lokasi
perusahaan kurang baik
A.
Apakah
lokasi perusahaan mudah dijangkau dengan transportasi umum?
B.
Apakah
lokasi perusahaan cukup menarik?
C.
Apakah
biaya hidup di sekitar lokasi perusahaan dapat terjangkau?
D.
Bagaimana
dengan kriminalitas di sekitar lokasi perusahaan?
III.
Tersedianya
sekretaris yang terampil semakin menurun
A.
Berapa
jumlah sekretaris yang tersedia lima tahun lalu dan sekarang?
B.
Berapa
permintaan sekretaris lima tahun yang lalu dan sekarang?
Masalahnya
adalah mengevaluasi bagaimana berbagai alternative yang ada dapat memenuhi
criteria Anda. Cara yang umum untuk membagi-bagi analisis Anda ke dalam sub-sub
adalah dengan memfokuskan pada criteria yang tersedia. Misalnya, jika Anda
ingin memutuskan di mana lokasi terbaik untuk membuka delaer kendaraan bermotor, Anda dapat melakukan investigasi sebagai
berikut.
Di mana kita
harus membangun dealer baru?
I.
Biaya
Konstruksi
A.
Lokasi
Jakarta
B.
Lokasi Yogyakarta
II.
Tersedianya
Tenaga Kerja
A.
Lokasi
Jakarta
B.
Lokasi
Yogyakarta
C.
Lokasi
Surakarta
III.
Fasilitas
Transportasi
A.
Lokasi
Jakarta
B.
Lokasi
Yogyakarta
C.
Lokasi
Surakarta
Cara lain yang dapat digunakan adalah melakukan identifikasi
alternative pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, kemudian menganalisis
bagaimana masing-masing alternative tersebut dapat memenuhi criteria Anda.
2. Aturan
Pembagian
Membagi
sesuatu secara fisik adalah relative
udah dibandingkan membagi suatu ide yang tak nampak secara fisik.
Bagaiamana Anda dapat membagi ide-ide Anda dengan baik? Berikut ini adalah
ebebrapa aturan singkat mengenai pembagian suatu ide ke dalam beberapa
komponen.
1)
Memilih
prinsip-prinsip dasar pembagian secara benar.
2)
Gunakan
satu kategori/pronsip setiap kali membagi laporan ke dalam sub-subtopik.
3)
Setiap
pembagian kelompok harus terpisah dan berbeda.
4)
Teliti dalam melakukan pendaftaran semua komponen.
3. Menyusun
Kerangka Pembuka
Anda
dapat menggunakan format kerangka untuk menyajikan ide-ide Anda. Mungkin dalam
hati Anda bertanya, jika beberapa catatan dalam sebuah kertas sudah cukup,
mengapa repot-repot harus menggunakan format kerangka? Mungkin kerangka memang
tidak diperlukan jika Anda sekedar menulis laporan singkat yang bersifat
informal seperti memo, tetapi untuk penulisan laporan panjang, kerangkan akan
sangat berguna. Kerangka pembuka (preliminary
outline) memberikan kemudahan dalam melakukan investigasi. Kerangka sangat
diperlukan, jika
a. Anda
merupakan salah satu di antara beberapa orang yang melakukan suatu tugas.
b. Investigasi
Anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan jenis datanya.
c. Anda tahu
dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk melakukan studi
(riset) akan melakukan revisi terhadap tugas selama kegiatan investigasi Anda.
Secara umum ada dua system
pembuatan kerangka (outlining), yaitu
system alfanumeris dan system decimal. Kedua-duanya dapat diterima, tetapi
beberapa perusahaan lebih senang menggunakan salah satu system yang lebih
disukainya. Anda harus menulis suatu caption
pada setiap level kerangka Anda
dalam gramatikal yang sama. Dengan kata lain, jika uraian I menggunakan kata
kerja, uraian II, III, dan IV juga harus menggunakan kata kerja.
Konstruksi paralel ini
memungkinkan pembaca untuk melihat bahwa ide-ide berhubungan, sama pentingnya,
dan sama level keumumannya. Ini membuat suatu kerangka sebagai alat yang lebih
berguna untuk menentukan daftar isi serta judul laporan, dan hal tersebut
dipertimbangkan sebagai format yang betul oleh kebanyakan orang yangmenelaah kerangka Anda. Kedua
kerangka tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Alfanumeris
|
Desimal
|
I.
……………………………...
A.
…………………………
B.
…………………………
1.
…………………….
2.
…………………….
a.
………………...
b.
………………...
|
1.0.………………………………….
1.1………………………………
1.2………………………………
1.2.1…………………………
1.2.2…………………………
1.2.2.1………………….
1.2.2.1………………….
|
GAMBAR 20.1 : Format Outline Alfanumeris dan Desimal
Dalam menulis kerangka, Anda
juga harus memilih antara caption kerangka
deskriptif (topical) dan informatif (talking). Caption kerangka deskriptif
memuat subjek yang akan dibahas, sedangkan caption
kerangka informative (dalam bentuk pertanyaan dan rangkuman) memuat arti suatu
masalah. Meskipun caption kerangka
informative lebih panjang dalam penulisannya, secara umum caption tersebut lebih bermanfaat dalam memberikan petunjuk
pekerjaan Anda, terutama jika Anda menggunakan pertanyaan Anda rencanakan untuk
dijawab dalam studi Anda. Di samping itu, keuntungan lainnya adalah memudahkan
orang lain untuk melakukan telaah (review).
Jika orang lain memberi komentar tentang kerangka Anda, mereka mungkin tidak
dapat menangkap ide yang jelas bila Anda menggunakan caption kerangka deskriptif.
C. MENYUSUN RENCANA
KERJA
Setelah
Anda mendefinidikan masalah dan memuat kerangka, selanjutnya Anda perlu
menetapkan suatu rencana kerja yang didasarkan pada kerangka pembuka
(pendahuluan). Jika Anda menyusun suatu rencana untuk kepentingan sendiri,
rencana tersebut relative informal berisi suatu daftar sederhana mengenai
langkah-langkah perencanaan, estimasi urutan dan waktu, dan sejumlah sumber
informasi yang Anda gunakan.
Jika
Anda melakukan studi formal, rencana kerja akan lebih rinci karena hal itu akan
memberikan petunjuk prestasi atas sejumlah tugas pekerjaan yang telah
dilakukan. Lebih lanjut, sebuah proposal (usulan) memerlukan rencana kerja
secara rinci sebagai dasar kontrak, jika usulan diterima. Suatu rencana kerja
formal umunya mencakup beberapa hal sebagai berikut.
a) Permasalahan
yang dihadapi
b) Maksud
dan scopr (ruang lingkup) atas investigasi Anda.
c) Pembahasan
atas urutan tugas (sumber informasi,observasi atau eksperimen, dan batasan
waktu, uang, atau data yang tersedia).
d) Telaah
atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan (siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilakukan ,dan berapa biaya investigasi)
D. MELAKUKAN PENELITIAN
Nilai
laporan Anda tergantung pada kualitas suatu informasi. Pada saat Anda
mengumpulkan informasi, perhatian Anda untuk pertama kali adalah bagaimana
mengorganisasi informasi yang Anda peroleh. Apabila Anda melakukan penelitian
secara berkelompok, Anda harus dapat melakukan koordinasi dengan anggota
lainnya.
Rencana
kerja yang telah Anda siapkan akan sangat membantu Anda selama penelitian
berlangsung. Dalam kaitan ini, bagaimana Anda memperoleh informasi yang Anda
perlukan baik melalui sumber-sumber primer (primary
sources) maupun sekunder (secondary
resources).
Sumber
primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari sumber-sumber
asli (tangan pertama) untuk tujuan tertentu. Sedangkan sumber sekunder akan
memberikan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu.
Data sekunder tersebut berasal dari laporan tangan kedua.
1. Sumber-sumber
Primer
Apabila
informasi yang Anda perlukan tidak tersedia dari sumber-sumber sekunder, Anda
harus mengumpulkan dan menafsirkan data dengan melakukan penelitian primer.
Anda harus melakukan penelitian secara langsung ke dalam dunia nyata. Ada 4
cara untuk mengumpulkan data primer, yaitu memeriksa dokumen0dokumen
,observasi, survey, dan melakukan eksperimen.
a.
Dokumen
Dokumen –
dokumen bisnis yang termasuk ke dalam data primer antara lain laporan
penjualan, neraca, laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan, korespondensi dengan
pelanggan dan pemasok, dan kontrak. Di samping itu, dokumen-dokumen resmi
pemerintah juga termasuk sumber-sumber primer.
b.
Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk
memperoleh sumber data primer dalam dunia bisnis. Anda mungkin dapat
mengunjungi atau mengamati suatu kegiatan yang tengah berlangsung dalam suatu
bisnis
c.
Survey
Suatu cara untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan adalah bertanya kepada orang-orang yang
mempunyai pengalaman atau keahlian yang relevan dengan bidang keahliannya.Anda
dapat melakukan survey dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang telag
Anda susun sedemikian rupa sehingga memudahkan Anda untuk melakukan wawancara.
Melakukan wawancara nampaknya sederhana, tetapi kalau tidak dipersiapkan dengan
cermat akan sia-sia saja hasilnya.
Suatu survey
formal memerlukan beberapa keputusan penting yang mencakup antara lain
1. Apakah
Anda ingin wawancara tatap-muka, lewat telepon, atau lewat daftar pertanyaan?
2. Berapa
jumlah sampek yang akan Anda teliti?
3. Pertanyaan
khusus apa yang harus Anda ajukan agar memperoleh suatu gambaran yang valid?\
Pengembangan
suatu daftar pertanyaan memerlukan keterampilan tertentu. Ada beberapa bentuk
pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk memperoleh informasi dari para
responden, antara lain dengan menggunakan pertanyaan terbuka, ya atau tidak,
pilihan, skala, checklist, peringkat,
dan isian.
d.
Eksperimen
Kegiatan
eksperimen (eksperiment) lebih banyak
dilakukan untuk bidang-bidang teknis. Hal ini disebabkan karena suatu
eksperimen memerlukan manipulasi factor-faktor yang tercakup di salamnya secara
lebih ekstensif. Di samping itu, biaya yang diperlukan untuk melakkan
eksperimen pada umunya relative mahal dan untuk mengetahui eksperien perlu
waktu ng cukup lama.
Sebagai
contoh, Anda ingin mengetahui apakah ada pengaruh terhadap produktivitas kerja
antara pekerja biasa dengan pekerja yang diberi bonus atau insentif atas
prestasi kerjanya. Untuk dapat mengetahui hasilnya, kedua kelompok pekerja
tersebut perlu diuji coba dan diteliti secara lebih mendalam.
2.
Sumber-sumber Sekunder
Meskipun
penelitian Anda kebanykan menggunakan sumber-sumber primer, pertama kali Anda
akan menelaah informasi yang berasal dari sumber sekunder. Dalam kaitanyya
dengan sumber-sumber sekunder, Davis
menyatakan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, banyak
informasi yang dapat diperoleh melalui Internet (online) mauoun yang tersimpan dalam bentuk CD-ROM (Compact Disc- Read Only Memory).
Ada
bebrapa alas an yang melatarbelakangi mengapa orang menggunakan sumber-sumber
sekunder, yaitu melalui jasa online
atau jaringan Internet.
a.
Hemat
Waktu
Mencari
informasi melalui internet dapat
menghemat waktu bila dibandingkan dengan cara manual. Prosedur pencariannya
relative cepat. Anda tinggal mengetik infromasi yang Anda butuhkan dalam layar
monitor melalui bantuan search engine. Tidak
berapa lama kemudian, Anda sudah dapat memeperoleh informasi yang Anda
butuhkan.
b.
Ketelitian
Para
peneliti memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap inforamsi yang
diperoleh melalui jaringan internet karena kutipan-kutipan penting tidak akan terlewatkan
dalam proses pencariannya.
c.
Relevansi
Peneliti
yang mempunyai pengalaman dalam mencari inforamsi melalui internet dapat
memisahkan secara selektif konsep-konsep dan istilah-istilah kunci untuk
mengidentifikasi kutipan-kutipan atau artikel-artikel yang mempunyai relevansi
tinggi tentang apa yang ditanyakan oleh para peneliti.
d.
Efektivitas
Biaya
Berkurangnya
waktu pencarian dan meningkatnya relevansi bahan-bahan dalam suatu proses dapat
menghasilkan prosedur efektivitas biaya yang tinggi.
E. ANALISIS
DATA
Setelah
melakukan penelitian dan memperoleh data yang Anda inginkan, selanjutnya Anda
perlu melakukan analisis terhadap hasil temuan Anda tersebut. Proses analisis
pada dasarnya merupakan suatu pencarian hubungan di antara fakta-fakta yang
telah Anda temukan tersebut. Dengan melihat data yang telah Anda kumpulkan dari
berbagai sudut pandang, Anda akan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang Anda
siapkan dalam suatu rencana kerja (work
plan)
1. Perhiutungan
Stastistik
Kebanyakan
data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka. Dengan
perhitungan statistic secara sederhana, Anda dapat menghitung rata-rata (average) , perkembangan (trends), dan korelasi (correlations).
Salah
satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam hal ini,
rata-rata dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu mean, median, dan mode.
Mean dapat diperoleh dengan cara membagi jumlah semua item dalam suatu kelompok dengan jumlah item dalam kelompok tersebut
(Rp63.000.000,00 + 9 = Rp7.000.000,00). Mean
ini sangat bermanfaat untuk membandingkan antara satu item dengan rata-rata kelompok.
Cara lain
untuk menghitung rata-rata adalah median. Median dari sebuah kelompok
adalah nilai yang berada di tengah kelompok tersebut ketika semua anggota
kelompok disusun secara menaik atau menurun berdasarkan nilainya. Sebagai
contoh, apabila terdapat Sembilan data, median-nya
adalah data yang kelima (Rp7.500.000,00). Median
ini bermanfaat, jika satu atau beberapa data yang ada bersifat ekstrem
(berbeda secara mencolok). Sebagai contoh, meskipun data tertinggi adalah
Rp27.000.000,00, median-nya tetap
sebesar Rp7.500.000,00.
Mode adalah data yang paling sering muncul dalam sautu kelompok.
Dalam contoh terlihat bahwa penghasilan per bulan yang paling sering muncul
adalah Rp8.500.000,00, yang dihasilkan oleh tiga orang. Jika Anda ingin
mengetahui suatu data yang paling sering muncul atau yang biasa terjadi, mode-lah jawabannya.
Berikut
ini adalah contoh sederhana untuk melihat ketiga rata-rata tersebut.
TABEL 20.1 : contoh Mean, Median, Mode
Staf manajer
|
Penghasilan per bulan
|
Johny
Freddie
Betty
Tessy
Lucky
Nury
Ronny
Shelly
Munco
|
Rp3.000.000,00
Rp5.000.000,00
Rp6.000.000,00
Rp7.000.000,00 MEAN
Rp7.500.000,00
MEDIAN
Rp8.500.000,00
Rp8.500.000,00 MODE
Rp8.500.000,00
Rp9.000.000,00
|
Total
|
Rp63.000.000,00
|
2.
Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dapat didsarkan
pada suatu kombinasi antara fakta-fakta yang tersedia, pertimbangan nilai, dan
asumsi-asumsi. Oleh karena itu, sangat jarang pengambilan kesimpulan hanya
disadarkan pada penemuan fakta semata. Meskipun demikian, Anda juga perlu tahu
bahwa pengambilan kesimpulan terhadap suatu kasus dapat mengandung unsur-unsur
yang bersifat subjektif.
3.
Rekomendasi
Kesimpulan
berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau penafsiran terhadap
suatu pokok bahaasan tertentu, sedangkan rekomendasi adalah sran yang diberikan
untuk melakukan tindakan tertentu.
Suatu
rekomendasi yang baik (good
recommendations), paling tidak mencakup tiga criteria yaitu (1) praktis,
(2) dapat diterima oleh pembaca, dan (3) penjelasannya cukiup rinci sehingga
pembaca dapat melakukan suatu tindakan.
Bolehkah saya ijin copas untuk referensi tugas?? terima kasih
ReplyDelete