Proses audit kinerja secara umum, dengan sistematika:
- Struktur audit kinerja
- Tahapan audit kinerja
- Kriteria atau indikator yang menjadi tolok ukur audit kinerja.
Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan penjabaran strategi dalam bentuk program atau aktivitas
STRUKTUR AUDIT KINERJA
Pada dasarnya struktur audit
adalah sama, hal yg membedakan adalah spesific
tugas pada tiap tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari masing-masing audit.
Secara umum, struktur audit
terdiri atas:
1. Tahap-tahap
audit
2. Elemen
masing-masing tahap audit
3. Tujuan
umum masing-masing elemen
4. Tugas-tugas
tertentu yang diperlukan untuk mencapai setiap tujuan
Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan &
prosedumya. Berdasarkan kerangka umum
struktur audit di atas, dapat
dikembangkan struktur audit kinerja yg terdiri atas:
1. Familiarization and planning phase
2. Audit phase
3. Reporting phase
4. Follow-up phase
TAHAP
|
ELEMEN
|
familiarization and
planning phase
|
Survei
pendahuluan
Review SPM
|
audit phase
|
Review hasil-hasil program
Review ekonomi
Review kepatuhan
|
reporting phase
|
Persiapan laporan
Review dan revisi
Pengiriman dan penyajian laporan
|
follow-up phase
|
Desain follow up
Investigasi
Pelaporan
|
TAHAP PENGENALAN & PERENCANAAN
Tahap pengenalan & perencanaan terdiri dari dua elemen:
- Survei pendahuluan, bertujuan untuk menghasilkan research plan yang detail yang dapat membantu auditor dalam mengukur kinerja.
- Review SPM, bertujuan utk mengembangkan temuan berdasarkan perbandingan antara kinerja &
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Preliminary Survey
Auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yg akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan
:
- Struktur & operasi organisasi
- Lingkungan manajemen
- Kebijakan, standar & prosedur kerja
Deskripsi tersebut akan membantu auditor untuk :
- Menentukan tujuan audit & rencana audit secara detail
- Memanfaatkan sumber daya yg ada utk hal-hal yg sifatnya material
- Mendesain tugas secara efisien & menghindari kesalahan
Control System Review
1. Pada
audit keuangan, audit dimulai dengan review & evaluasi terhadap SPI terutama yang berkaitan dengan prosedur akuntansinya.
2. Pada
audit kinerja, auditor harus
menelaah SPM untuk
menemukan kelemahan pengendalian yg signifikan agar menjadi perhatian manajemen
& untuk menentukan luas, sifat &
waktu pekerjaan pemeriksaan berikutnya.
3. SPM memberikan gambaran tentang metoda & prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya.
4. Pengendalian manajemen bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, & sesuai dengan hukum & peraturan yang berlaku.
Tiga langkah prosedur audit yang dilakukan pada review sistem pengendalian:
1.
Menganalisis sistem manajemen
organisasi
2.
Membandingkannya dengan model yang ada
3.
Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan atau ketidaksesuaian
Audit pada tahap pengenalan
dan perencanaan mempersiapkan dokumen:
1. Analitical
memorandum berisi identifikasi kelemahan yang material dalam
sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi untuk perbaikan atas
kelemahan tersebut.
2. Planning
memorandum dibuat berdasarkan hasil review sistem
pengendalian untuk menentukan sifat, luas, dan waktu pekerjaan audit berikutnya.
TAHAPAN AUDIT
Tahapan dalam audit kinerja
terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. Program
results review
2. Economy
and efficiency review
3. Compliance
review
Komponen audit adalah :
1. Identifikasi lingkungan manajemen
2. Perencanaan dan tujuan
3. Struktur organisasi
4. Kebijakan dan praktik
5. Sistem dan prosedur
6. Pengendalian dan metodanya
7. Sumber daya manusia dan lingkungan fisik
8. Praktik pengelolaan staf
9. Analisis fiskal
10. Area khusus investigasi
TAHAPAN PELAPORAN
Laporan tertulis bersifat permanen dan sangat
penting untuk akuntabilitas publik. Hal terpenting bahwa laporan tersebut dapat
dipahami oleh pihak-pihak yang menerima dan membutuhkan.
Tiga langkah
pengembangan laporan audit, yaitu:
1. Preparation
2. Review
3. Transmission
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan laporan adalah:
1. Laporan audit kinerja harus ditulis secara objektif
2. Auditor tidak boleh overstate
3. Informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten
4. Auditor hendaknya menulis laporan secara konstruktif, memberikan pengakuan
terhadap kinerja yang baik maupun yang buruk
5. Auditor hendaknya mengakomodasi
usaha-usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk memperbaiki kinerjanya
Keahlian yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh
auditor agar menghasilkan laporan yang efektif adalah:
1. Keahlian teknis
Keahlian yang dibutuhkan untuk
mengorganisasikan atau menyusun informasi audit menjadi sebuah laporan yang
koheren.
2. Keahlian manajerial
Keahlian yang dibutuhkan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan masing-masing
tahap audit untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas dan tepat waktu.
3. Keahlian interpersonal
Keahlian untuk menjaga
hubungan baik dengan auditee,
kemampuan untuk menyampaikan temuan-temuan negatif menjadi
kesempatan-kesempatan positif sehingga mampu meyakinkan manajemen atas
potensi-potensi yang ada.
Sistematika laporan audit kinerja, terdiri atas:
I. Pendahuluan
a.
Umum
b.
Surat
pengiriman atau memorandum
c.
Laporan
ringkasan
d.
Daftar
isi laporan secara keseluruhan
e.
Daftar
tabel dan gambar
II. Teks
a.
Pendahuluan
b.
Body atau badan, mencakup:
1)
Pengantar
masalah (jika perlu)
2)
Temuan-temuan
3)
Kesimpulan
dan rekomendasi
c.
Komentar
auditee
III. Referensi Masalah
a.
Footnotes
b.
Lampiran
c.
Bibliografi
d.
Komentar
auditee (jika tidak dimasukkan ke
dalam teks)
e.
Bahan
referensi
Langkah-langkah dalam mengembangkan sebuah laporan
audit adalah:
1. Menyiapkan temuan-temuan secara individual
2. Mengumpulkan semua referensi yang
diperlukan untuk mendukung teks
3. Menyiapkan teks
4. menyiapkan laporan inti
5. menyiapkan memorandum pengiriman laporan
TAHAP PENINDAKLANJUTAN (FOLLOW UP)
Tindak lanjut didesain untuk memastikan
atu memberikan pendapat apakah rekomendasi auditor sudah diimplementasikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap
penindaklanjutan dari sisi auditor adalah:
1. Dasar untuk melakukan follow up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen
2. Pelaksanaan review follow up
3. Batasan review follow up
4. Implementasi rekomendasi
a. Implementasi oleh unit kerja
b. Implementasi oleh eksekutif
c. Peranan auditor dalam implementasi
rekomendasi audit
d. Peranan legislatif dalam implementasi
rekomendasi audit
Merupakan otoritas tingkat
akhir yang dapat mengambil tindakan implementasi rekomendasi
formal dengan mengadopsi
peraturan.
Beberapa
pendekatan implementasi rekomendasi oleh legislatif yaitu
1. Tindakan legislatif secara formal
2. Tindakan legislatif secara informal
3. Tindakan legislatif melalui anggaran
5. Pemeriksaan kembali secara periodik