1. Variabel
Kontrol
Variabel yang sering digunakan dalam penelitian mahasiswa,
selain variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol.
Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh
peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Misalnya saja
produktivitas lahan sawah sebagai variabel tak bebas yang diukur dengan satuan
penggunaan bibit sebagai variabel. Peneliti menggunakan variabel kontrol dalam
bentuk penggunaan pupuk, tentunya dalam kualitas dan kuantitas yang sama, akan
tetapi penggunaan bibit sebagai bariabel bebas, kualitas dan kuantitas berbeda.
Kualitas dan kuantitas bibit padi sebagai variabel bebas diukur dalam satuan
kg, sedangkan produktivitas lahan sawah merupakan variabel tak bebas yang
diukur dalam satuan ton.
Peubah (variabel) adalah lambang, seperti, A, B, F, X, atau
B, yang dapat menerima sembarang nilai dari suatu himpunan nilai yang telah
ditetapkan, yang disebut daerah asal peubah (variabel). Jika peubah (variabel)
hanya dapat menerima satu nilai ia disebut konstanta. Peubah (variabel) yang
secara teoritis dapat menerima sembarang nilai di antara dua nilai yang
diberikan disebut peubah (variabel) kontinum (continuous variabel), jika ia
disebut peubah (variabel) diskrit (discreate variabel).
Misal, Jumlah P anak dalam satu keluarga, yang dapat menerima
sembarang nilai-nilai 0,1,2,3. Jumlah ini tidak akan berbentuk bilangan pecahan
seperti 2,5 atau 3,7, karena data seperti ini dinamakan peubah (variabel)
diskrit.
Contoh lain adalah umur seseorang yang bisa mencapai 43
trahun, 52 tahun atau 55,6342 tahun tergantung pada kecermatan pengukuran yang
dilakukan. variabel seperti ini dinamakan suatu peubah (variabel) kontinu.
Data yang dapat dipaparkan oleh suatu peubah (variabel)
diskrit atau kontinu masing-masing disebut data diskrit, sedang tinggi dari
rata-rata 50 mahasiswa adalah suatu contoh data kontinu. Umumnya hasil yang
diperoleh dari pengukuran menghasilkan data kontinu, atau variabel kontinu.
Sedangkan pencacahan (enumerations) atau penghitungan (countings) menghasilkan
data diskrit, atau variabel diskrit.
Untuk memudahkan perhitungan dengan analisis statistik,
kadang-kadang untuk memperluas konsep peubah (variabel) ke satuan bukan numerik
menguntungkan peneliti. Misalnya saja penelitian yang dilakukan tentang warna
sepeda mototr. Warna sepeda motoor adalah peubah (variabel) yang dapat
mengambil nilai nilai merah, kuning, hijau, biru, hitam. Secara umum, mengganti
variabel (peubah) yang demikian dengan besaran numerik lazim digunakan.
Misalnya, nyatakan merah dengan 1, hitam dengan 2, dan seterusnya.
2. Variabel
Boneka (Variabel Dummy)
Variabel Dummy adalah variabel yang merepresentasikan
kuantifikasi dari variabel kualitatif. Misal: jenis kelamin, pendidikan,
lokasi, situasi, musim, & kualitas. Jika data kualitatif tersebut memiliki m
kategori, maka jumlah variabel dummy yang dicantumkan di dalam model adalah
(m-1).
Di dalam metodologi penelitian dikenal ada sebuah variabel
yang disebut dengan dummy
variable. Variabel ini bukan jenis lain dari variabel dependen-independen,
namun menunjukkan sebuah variabel yang nilainya telah ditentukan oleh peneliti.
Donald Cooper dan Pamela Schindler (2000) mendefinisikan dummy variable sebagai sebuah variabel nominal yang
digunakan di dalam regresi berganda dan diberi kode 0 dan 1. Nilai 0 biasanya
menunjukkan kelompok yang tidak mendapat sebuah perlakuan dan 1 menunjukkan
kelompok yang mendapat perlakuan. Dalam regresi berganda, aplikasinya bisa
berupa perbedaan jenis kelamin (1 = laki-laki, 0 = perempuan), ras (1 = kulit
putih, 0 = kulit berwarna), pendidikan (1 = sarjana, 0 = non-sarjana).
Kesimpulan yg diambil dari keberadaan variabel dummy didalam
model adalah perbedaan nilai antar kategori yang bersangkutan. Variabel dummy sering juga disebut variabel
boneka, binary, kategorik atau dikotom. Dummy memiliki nilai 1 (D=1) utk salah
satu kategori dan nol (D=0) untuk kategori yang lain.
Sumber bacaan :
1. Babbie, Earl R.,
The Pravtice of Social Research, 4th Edition, Belmont, CA, Wadsworth, 1986.
2. Kerlinger, F.N., Foundation of Behavioral Research, 2nd Ed., New York, MacMillan, 1971.
3. Moh nazir, Ph.d. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005).
2. Kerlinger, F.N., Foundation of Behavioral Research, 2nd Ed., New York, MacMillan, 1971.
3. Moh nazir, Ph.d. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005).
Kak mau tanya bedanya variabel kontrol sama dummy itu apa saja ya?
ReplyDeleteMohon jawabannya
Terimakasih