1.
Systematic Random Sampilng ( Teknik Sampling Sistematis )
Systematic Sampling merupakan Alternatif lain pengambilan sampel
yang sangat bermanfaat untuk pengambilan sampel dari populasi yang sangat
besar. Pengambilan sampel secara sistematis adalah suatu metode dimana hanya
unsur pertama dari sampel yang dipilih secara acak, sedang unsur-unsur
selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
Prosedurnya :
1.
Susun
sampling frame
2.
Tetapkan
jumlah sampel yang ingin diambil
3.
Tentukan
K (kelas interval)
4.
Tentukan
angka atau nomor awal di antara kelas interval tersebut secara acak atau random – biasanya melalui cara undian saja.
5.
Mulailah mengambil
sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih.
6.
Pilihlah
sebagai sampel angka atau nomor interval berikutnya
Sebagai contoh: Kepala Dinas
Pendidikan ingin mengetahui bagaimana Motivasi Kerja Kepala Sekolah di
Kabupaten Kuningan yang berjumlah 1000 orang dan akan mengambil sempel 100
orang Kepala sekolah, kemudian Nama-nama Kepala Sekolah disusun secara
alpabetis, lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala Sekolah, untuk itu disusun
nomor dari 1 sampai 10, lalu diundi untuk memilih satu angka, jika angka lima
yang keluar, maka sampelnya adalah nomor 5, 15, 25, 35, dan seterusnya sampai
diperoleh jumlah sampel yang dikehendaki.
Teknik sampling daerah digunakan
untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana, yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh: Di Indonesia
terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka
pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat,
karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka
pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Propinsi
di Indonesia ada yang pendudukanya padat, ada yang tidak, ada, yang mempunyai
hutan banyak ada, yang tidak, ada, yang kaya bahan tambang ada yang tidak.
Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel
menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini
sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar berikut.
Gambar. Teknik Cluster Sampling